Feeds RSS

24.2.10

soal UH 1 TIK kelas X

1. apa tujuan manajemen file?

2. Isikan data lengkap di bawah ini

Tombol perintah standar sistem operasi windows dan fungsinya

Tombol Kombinasi

Fungsi

Tombol atau Ctrl + Esc


Tombol + E


Tombol + D


Tombol + F


Alt + F4


Alt + Tab


3. untuk mengelola jendela aplikasi, ada beberapa tombol yang disebut sizing button, apakah yang dimaksud dengan sizzing button tersebut?

4. apa yang dimaksud dengan :

a. windows explorer

b. file

c. folder

5. sebutkan 3 cara untuk membuka windows explorer!

6. Apa fungsi drag and drop dalam manajemen file?

7. apa arti 3 icon di bawah ini :

a. my computer b. my document c. recycle bin

8. Dalam tampilan folder dan subfolder, terdapat simbol + (plus) dan – (minus) yang menyertai ikon folder dan subfolder tersebut, apa artinya?

9. bagaimana cara :


a. membuat folder baru

b. mengubah tampilan isi folder

c. menyalin file

d. mengganti nama file

e. menghapus file

f. memindah file

g. menyalin dari komputer guru ke komputer siswa


10. Bagaimana bila menginginkan file yang telah dihapus kemudian ingin ditampilkan kembali dan bisa dibuka selama belum dihilangkan?

LATIHAN ULANGAN HARIAN EXCEL KELAS XI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat !
1. Sebutkan kegunaan program Microsoft Excel !
2. Lembar kerja Microsoft Excel terdiri dari berapa kolom dan berapa baris !
3. Jelaskan arti dan kegunaan perintah di bawah ini :

a. New d. Font
b. Save e. Bold
c. Copy f. Underline


4. Jelaskan cara menyimpan lembar kerja !
5. Jelaskan yang dimaksud dengan Range !
6. Jelaskan cara menyalin isi sel !
7. Sebutkan cara menjalankan program Microsoft Excel !
8. Jelaskan arti dan kegunaan perintah di bawah ini :

a. Open d. Font Size
b. Print e. Italic
c. Undo f. Center


9. Jelaskan cara membuka lembar kerja !
10. Jelaskan yang dimaksud dengan Sel !

18.2.10

Fungsi Permintaan dan Penawaran

A. Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.

Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut :
Qd = a - bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd = adalah harga barang per unit yang diminta
Qd = adalah banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < 0

untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan pembahasan tentang fungsi permintaan.
• Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak 1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan akan jeruk menurun menjadi 600Kg, buatlah fungsi permntaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000 Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik, yakni :

y - y1 x - x1
------ = --------
y2 - y1 x2 - x1

dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1 Q - Q1
------- = --------
P2 - P1 Q2 - Q1

mari kita masukan data diatas kedalam rumus :
P - 5.000 Q - 1000
----------------------- = ----------------
7.000 - 5.000 600 - 1000

P - 5.000 Q - 1000
----------------------- = ----------------
2.000 -400

P - 5.000 (-400) = 2.000 (Q - 1000)
-400P + 2.000.000 = 2000Q - 2.000.000
2000Q = 2000.000 + 2.000.000 - 400P
Q = 1/2000 (4.000.000 - 400P)
Q = 2000 - 0,2P
============
Jadi Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 - 0,2P


B. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.

Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs

dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif

b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0

Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000 Q1 = 100 buah
P2 = 4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a:

P - P1 Q - Q1
-------- = ---------
P2 - P1 Q2 - Q1

P - 3.000 Q - 100
-------------- = -------------
4.000 - 3.000 200 - 100

P - 3.000 Q - 100
-------------- = -------------
1.000 100

(P - 3.000)(100) = (Q - 100) (1.000)
100P - 300.000 = 1.000Q - 100.000
1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P
1.000Q = -200.000 + 100P
Q = 1/1000 (-200.000 + 100P )
Q = -200 + 0.1P
============
Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd

C. Keseimbangan Harga
Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar.
untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini :
• Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd = 10 - 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 - 0,6Pd = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P = 10 + 20
P = 30

Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.



D. Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar

Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.

Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t. Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (cateris paribus), titik keseimbangan akan bergeser menjadi lebih tinggi.

Contoh:
• Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawaranannya P = 3 + 0.5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3 perunit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan berapa pula jumlah keseimbangan sesudah pajak ?
Jawab:
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 (contoh di atas). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas.

Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0.5 Q + 3

P = 6 + 0.5 Q Q = -12 + 2 P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P

Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P = 9

Q = 15 – P
Q = 15 – 9
Q = 6

Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6
E. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar

Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negatif. Pengaruh terhadap pajakjuga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat spesifik dan juga proposional.

Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi,dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.

Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal yang lebih rendah( lebih kecil ) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi P’ = a + b Q – s = ( a – s ) + b Q. Karena kurva penawaran lebih rendah, cateris paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.

Contoh:
• Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawaraannya P = 3 + 0.5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1.5 terhadap barang yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan dengan subsidi.
Jawab:
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus di atas
Dengan subsidi , harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan kurvanya turun.

Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0.5 Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0.5 Q – 1.5
P = 1.5 + 0.5 Q Q = -3 + 2 P

Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
18 = 3 P
P = 6

Q = 15 – P
Q = 15 – 6 = 9

Jadi, dengan adanya subsidi : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9


Untuk lebih memperjelas tentang fungsi permintaan dan penawaran, mari kita bahas beberapa soal olimpiade sains ekonomi yang ada kaitannya dengan fungsi permintaan dan penawaran :

Soal pertama : (Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2006)
• Permintaan akan durian di Medan ditunjukkan oleh persamaan Q = 80 - 2P, sedangkan penawarannya dicerminkan oleh persamaan Q = -120 + 8P. Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan pasar durian di medan adalah...
Jawab:
Keseimbangan terjadi pada saat Qd = Qs, Jadi
80 - 2P = -120 + 8P
8P + 2P = 120 + 80
10P = 200
P = 200 / 10
P = 20
Nilai P kita masukan kedalam fungsi permintaan atau penawaran untuk mencari berapa jumlah harga keseimbangan :
Qs = -120 + 8(20)
Qs = -120 + 160
Qs = 40
Jadi Jumlah barang dan harga keseimbangan masing-masing adalah 40 dan 20.

Soal kedua : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2006)
• When the price is Rp. 15.000,00 the request of lamp is to 4.000 for each goods of, and for every increase of price of Rp. 1.000,00 the request of lamp going down 500 for each goods of. Pursuant to the data, the demand function is...
Jawab:
dari data diatas diperoleh data-data sebagai berikut :
P1 = 15.000 Q1=4000
jika kenaikan harga perunit (∆P) = 1.000 maka harga barang (Q) akan turun 500 perunit.
jadi apabila P2 = 16.000 maka Q2=3500
Setelah itu data-data diatas kita masukan kedalam fungsi persamaannya:

P - P1 Q - Q1
---------- = -----------
P2 - P1 Q2 - Q1

P - 15.000 Q - 4.000
----------------- = ----------------
16.000 - 15.000 3.500 - 4.000

P - 15.000 Q - 4.000
----------------- = ----------------
1.000 -500

(P - 15.000)(-500) = (Q - 4.000)(1.000)
-500P + 7.500.000 = 1.000Q - 4.000.000
1000Q = 4.000.000 + 7.500.000 - 500P
Q = 1/1000 (11.500.000 - 500P)
Q = 11.500 - 0,5P
==============
Jadi fungsi permintaan dari soal diatas adalah Q = 11.500 - 0,5P atau Q = -1/2P + 11.500


Soal ketiga : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2008)
• Dalam suatu pasar diketahui fungsi permintaannya Qd = 40 - 2P dan fungsi penawarannya Ps = Q + 5, berdasarkan informasi tersebut maka harga keseimbangan terjadi pada...
Jawaban:
keseimbangan pasar terjadi apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi karena pada soal diketahui Qd dan Ps, maka kita dapat mensubtitusikan kedua persamaan tersebut untuk memperoleh harga keseimbangan.
Qd = 40 - 2P dan Ps = Q + 5, Kita subtitusikan menjadi :
Q = 40 - 2(Q + 5)
Q = 40 - 2Q - 10
Q = 40-10-2Q
Q = 30 - 2Q
Q + 2Q = 30
3Q = 30
Q = 30/3
Q = 10
Setelah nilai Q diketahui, maka langkah selanjutnya kita memasukan nilai Q kedalam fungsi Ps untuk memperoleh harga keseimbangan.
Ps = 10 + 5
Ps = 15
Jadi harga keseimbangan terjadi pada saat Q = 10 dan P = 15.
Soal keempat : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2009)
• When the price of a "Lancer" Notebook is Rp.5.000.000,00/unit, the demand is 80 units, If the price increases 10%, the demand decreases to 60 units. Based on that data, the demands function is...
Jawaban:
dari data diatas diperoleh data-data sebagai berikut:
P1 = 5.000.000 Q1 = 80
Jika harga naik 10% (P2 = (10% x 5.000.000) + 5.000.000 = 5.500.000) maka Q2 = 60
langkah selanjutnya, kita masukan data-data diatas kedalam persamaan fungsi permintaannya:

P - P1 Q - Q1
---------- = -----------
P2 - P1 Q2 - Q1
P - 5.000.000 Q - 80
------------------------- = ------------------
5.500.000 - 5.000.000 60 - 80
P - 5.000.000 Q - 80
------------------------- = ------------------
500.000 -20

(P - 5.000.000)(-20) = (Q - 80)(500.000)
-20P + 100.000.000 = 500.000Q - 40.000.000
500.000Q = 100.000.000 + 40.000.000 - 20P
500.000Q = 140.000.000 - 20P
Q = 1/500.000 (140.000.000 - 20P)
Q = 280.000 - 0,00004P atau
Q = 280 - 0,04P
==========================

sumber

Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Seorang ahli ilmu ekonomi JM. Keynes, mengatakan bahwa Pengeluaran seseorang untuk konsumsi dan tabungan dipengaruhi oleh pendapatannya.
Semakin besar pendapatan seseorang maka akan semakin banyak tingkat konsumsinya pula, dan tingkat tabungannya pun akan semakin bertambah. dan sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang semakin kecil, maka seluruh pendapatannya digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat tabungannya nol.

Menurut JM. Keynes, pendatan suatu negara terdiri atas dua hal, yaitu :
(1). Pendapatan Perseorangan ( Y=C+S) dan
(2). Pendapatan Perusahaan (Y=C+I).

Karena pembahasan kita kali ini berkaitan dengan fungsi konsumsi dan tabungan, maka pokok bahasan kita kali berkaitan dengan pendapatan perseorangan (Y=C+S) dan kaitannya dengan fungsi konsumsi dan tabungan.
Apabila pendapatan berubah, maka perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap konsumsi dan tabungan
Perbandingan antara pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposible (∆Yd) yang diperoleh disebut kecondongan mengkonsumsi marjinal (MPC = Marginal Propensity to Consume). Perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Yd) yang diperoleh disebut kecondongan menabung marjinal (MPS = Marginal Propensity to Save).
untuk mengetahui perubahan tingkat konsumsi, maka dapat digunakan rumus :
===> MPC = ∆C / ∆Y dan APC = C / Y
dan untuk mengetahui perubahan tingkat konsumsi, maka dapat digunakan rumus :
===> MPC = ∆S / ∆Y dan APC = S / Y
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dengan pendapatan nasional dalam perekonomian. Sedangkan fungsi tabungan adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dan pendapatan nasional dalam perekonomian.
Persamaan antara hubungan itu adalah :
Fungsi Konsumsi : C = a + bY
Fungsi Tabungan : S = -a + (1-b)Y
dimana :
a = konsumsi rumah tangga secara nasional pada saat pendapatan nasional = 0
b = kecondongan konsumsi marginal (MPC)
C = tingkat konsumsi
S = tingkat tabungan
Y = tingkat pendapatan nasional.
untuk lebih jelasnya tentang fungsi konsumsi dan tabungan, mari kita bahas soal-soal Olimpiade Sains Ekonomi yang ada kaitannya dengan fungsi konsumsi dan tabungan :
Soal pertama : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2009).
• Sebelum bekerja pengeluaran Daniel sebesar Rp. 1.500.000,00 sebulan. setelah bekerja dengan penghasilan sebesar Rp. 5.000.000,00 pengeluarannya sebesar Rp. 4.500.000,00. Fungsi konsumsi Daniel adalah....
Pembahasan :
dik :
- a = 1.500.000 (Konsumsi pada saat y=0)
- ∆C = C1 - C0 = 4.500.000 - 1.500.000 = 3.000.000
- Y = Y1 - Y0 = 5.000.000
- ∆Y = 5.000.000 - 0 = 5.000.000
dit : Fungsi Konsumsi ?
jawab :
Fungsi konsumsi dinyatakan dengan :
C = a + bY atau C a + mpcY
pada soal diatas sudah diketahui nilai a, Y, ∆Y, dan ∆C, jadi langkah selanjutnya kita mencari MPC
MPC = ∆C / ∆Y
MPC = 3.000.000 / 5.000.000 = 3/6
MPC = 0,6
setelah MPC kita ketahui, maka fungsi konsumsi untuk Daniel dapat kita tentukan sebagai berikut :
C = a + mpcY,
================
C = 1.500.000 + 0,6Y
=================
Soal Kedua : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2009).
• Konsumsi masyarakat suatu negara ditunjukan oleh persamaan C = 30 + 0,8Y. bila tabungan sebesar Rp.20,00 maka besarnya konsumsi adalah ....
Pembahasan :
dik : - fungsi konsumsi C = 30 + 0,8Y
- tabungan S = 20
dit : Besar Konsumsi (C) ?
Jawab :
untuk mengetahui besarnya konsumsi, maka langkah yang paling pertama adalah kita harus mencari terlebih dahulu berapakah nilai Pendapatan (Y) dari fungsi tersebut.
untuk mencari nilai Y maka kita bisa menggunakan fungsi tabungan dan nilai tabungannya,
C = 30 + 0,8Y maka fungsi tabungannya adalah S = -a + (1 - MPC)Y==>
S = -30 + 0,2Y diketahui nilai S = 20, lalu kita masukan kedalam fungsi tabungan (S) untuk memperoleh nilai Y
S = -30 + 0,2Y
20 = -30 + 0,2Y
0,2Y = 20 + 30
0,2Y = 50
Y = 50 / 0,2
Y = 250
Langkah selanjutnya untuk mencari besarnya konsumsi (C) adalah kita memasukan nilai Y kedalam fungsi konsumsi.
C = 30 + 0,8Y
C = 30 + 0,8(250)
C = 30 + 200
C = 230
=======
Jadi besarnya konsumsi (C) adalah 230.
Soal Ketiga : (Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK) Ekonomi 2008).
• Keluarga Ibu Tutik mempunyai penghasilan Rp. 8.000.000,00 sebulan, dengan pola konsumsi yang dinyatakan dengan fungsi C = 1.500.000 + 0,70Y. Berdasarkan data tersebut maka besarnya tabungan keluarga ibu Tutik adalah ....
Pembahasan:
Diketahui :
- Y = 8.000.000
- Fungsi Konsumsi ==> C = 1.500.000 + 0,70Y
Ditanya :
- besarnya tabungan (S) ?
Jawab :
untuk mengetahui besarnya nilai tabungan (S) maka langkah pertama yang harus kita lakukan adalah merubah fungsi konsumsi kedalam fungsi tabungan kemudian memasukan nilai pendapatan (Y) kedalam fungsi tabungan.
C = 1.500.000 + 0,70Y
maka fungsi tabungannya adalah :
S = -a + (1-MPC)Y
S = - 1.500.000 + 0,30Y
untuk mencari besarnya tabungan (S) ibu tutik maka kita masukan nila Y kedalam fungsi konsumsi:
S = -1.500.000 + 0,30(8.000.000)
S = -1.500.000 + 2.400.000
S = 900.000
============
Jadi besarnya Tabungan keluarga ibu Tutik adalah Rp.900.000,00
Soal Keempat : (Soal Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2008)
• Bila diketahui fungsi tabungan : S = -50 + 0,15Yd, maka besarnya Marginal Propensity to Consume (MPC) adalah.....
Pembahasan :
untuk menjawab pertanyaan diatas, kita hanya memerlukan waktu 30detik,
diketahui MPS = 0,15 maka
MPC = 1 - MPS
MPC = 1 - 0,15
MPC = 0,85
===========
Jadi besarnya Marginal Propensity to Consume (MPC) adalah 0,85
soal selanjutnya : (Soal Olimpiade Sains Propinsi (OSP) Ekonomi 2007)
1. Bila diketahui, Fungsi konsumsi C = 200 + 0,8Y, maka besarnya Marginal Propensity to Save (MPS) adalah....
Pembahasan:
Sama dengan soal sebelumnya, untuk membahas soal ini kita hanya membutuhkan waktu 30 detik.
Diketahui MPC = 0,8 Maka
MPS = 1 - MPC
MPS = 1 - 0,8
MPS = 0,2
========
Jadi besarnya Marginal Propensity to Save (MPS) adalah 0,2
===========================================

sumber

Indek Harga Dan Inflasi

A. Indek Harga
1. Pengertian Angka Indek
Angka indek merupakan suatu konsep yang dapat memberikan
gambaran tentang perubahan-perubahan variabel dari suatu
priode ke periode berikutnya.
Dengan demikian angka indek dapat diartikan sebagai angka
perbandingan yang perubahan relatifnya dinyatakan dalam
bentuk prosentase (%) terhadap yang lain.

2. Peranan angka indek dalam ekonomi

Indek harga dalam ekonomi mempunyai peranan antara lain :

• Dapat dijadikan standar/pedoman untuk melakukan perbandingan
harga dari waktu ke waktu.
• Indek harga merupakan petunjuk/indikator yang dapat digunakan
untuk mengukur pertumbuhan ekonomi secara umum.
• Indek harga pedagang besar dapat memberikan gambaran/trend
dalam perdagangan.
• Indek harga konseumen dan indek biaya hidup dapat digunakan
sebagai dasar penetapan gaji, termasuk dasar untuk mengubahnya.
• Indek harga yang dibayar/diterima petani dapat menggambarkan
apakah petani semakin makmur atau tidak.
• Indek harga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola/kebijakan
ekonomi dan moneter oleh pemerintah.

3. Jenis-jenis angka indek
a. Indek harga konsumen (IHK)
Indek harga konsumen adalah ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi pada eceran barang dan jasa yang
diminta oleh konsumen dari waktu ke waktu.

b. Indek harga perdagangan besar (Whole Saler)
Indek harga perdangan besar adalah angka indek yang menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi atas harga pada pasar primer mengenai
barang-barang tertentu.

c. Indek harga yang diterima petani
Angka indek yang diterima petani adalah indek harga yang berhubungan
dengan pengorbanan (harga pokok) yang telah dikorbankan dengan
hasil/yang diterima petani.

d. Indek harga yang dibayar petani.
Indek yang dibayar petani adalah indek harga yang meliputi
pembelian/biaya konsumsi dan pembelanjaan untuk biaya produksi
pertaniannya.


4. Perhitungan angka indek harga (price index).




Angka indek harga adalah angka indek yang menunjukkan perubahan
harga dari suatu periode ke periode lainnya. angka indek harga
dapat dirumuskan sebagai berikut:


∑Pn
Pn = --------------- x 100%
∑Po


Keterangan :
P = angka indek harga pada tahun n
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung indeknya
Po = harga tahun dasar

Contoh kasus :
beberapa harga kebutuhan pokok sebagai berikut :

----------------------------------------------------------------
Jenis Harga Tahun 2003 Harga Tahun 2004
barang (Po) (Pn)
---------------------------------------------------------------
Beras 3.000 4.000
Terigu 7.000 8.000
Gula 10.000 8.000
------------------------------------------------------------
∑Po = 20.000 ∑Pn = 20.000
------------------------------------------------------------

jika tahun 2003 dianggap tahun dasar maka angka indek tahun 2003
adalah 100. sedangkan angka indek tahun 2004 secara agregatif dapat
dicari sebagai berikut :

20.000
Pn = ------------ x 100%
20.000

Pn = 1 x 100%
Pn = 100%,
jadi angka indek tahun 2004 adalah 100%.

5. Indek harga dengan Metode Laspeyres
Perhitungan angka indek laspeyres (IL) merupakan angka indek
tertimbang dengan faktor penimbang (W) secara obyektif. Faktor
penimbangnya ditentukan dengan kuantitas (Q) dengan menggunakan
tahun dasar (Qo). angka indek laspeyres (IL) dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :

∑Pn x Qo
IL = --------------- x 100%
∑Po x Qo

keterangan :
IL = angka indek laspeyres.
Pn = harga tahun n, tahun yang akan dihitung angka indeknya.
Po = harga tahun dasar.
Qo = kuantitas tahun dasar.

untuk lebih jelasnya tentang IL, mari kita bahas soal dibawah ini :
beberapa harga kebutuhan pokok sebagai berikut :

-----------------------------------------------------------------------
Jenis Harga Harga Kuantitas (Kg) Po x Qo Pn x Qo
Barang 2003 2004 2003 2004 2003 2004
(Po) (Pn) (Qo) (Qn)
-----------------------------------------------------------------------
Beras 3.000 4.000 90 95 270.000 360.000
Terigu 7.000 8.000 50 60 350.000 400.000
Gula 10.000 8.000 10 25 100.000 80.000
-----------------------------------------------------------------------
∑ 20.000 20.000 150 180 720.000 840.000
-----------------------------------------------------------------------

JIka tahun 2003 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2003
adalah 100. untuk angka indek laspeyres tahun 2004 adalah sebagai berikut :

∑Pn x Qo
IL = --------------- x 100%
∑Po x Qo

840.000
IL = -------------- x 100%
720.000

IL = 116,67%
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa harga kebutuhan pokok
pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 16,67% dibandingkan
tahun dasar 2003.

6. Indek harga dengan metode Paasche
Angka indek paasche merupakan angka indek tertimbang dengan faktor
penimbang secara obyektif. Faktor penimbangnya ditentukan dengan
jumlah (Q) dengan menggunakan jumlah tahun n (Qn). angka indek
Paasche dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

∑Pn x Qn
IP = --------------- x 100%
∑Po x Qn

Contoh Kasus:
Tabel daftar harga beberapa kebutuhan pokok tahun 2003 s/d 2004

-------------------------------------------------------------------------
Jenis Harga Harga Kuantitas Po x Qn Pn x Qn
Barang 2003 2004 2003 2004 2003 2004
(Po) (Pn) (Qo) (Qn)
-------------------------------------------------------------------------
Beras 3.000 4.000 90 95 285.000 380.000
Terigu 7.000 8.000 50 60 420.000 480.000
Gula 10.000 8.000 10 25 250.000 200.000
-------------------------------------------------------------------------
∑ 20.000 20.000 150 180 955.000 1.060.000
-------------------------------------------------------------------------

JIka tahun 2003 dianggap sebagai tahun dasar maka angka indek tahun 2003
adalah 100. untuk angka indek Paasche tahun 2004 adalah sebagai berikut :


∑Pn x Qn
IP = --------------- x 100%
∑Po x Qn

1.060.000
IP = -------------- x 100%
955.000

IP = 110,99%

dengan demikan dapat disimpulkan bahwa harga beberapa kebutuhan
pokok pada tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 10,99% dibanding
tahun dasar 2003.


B. Inflasi




1. Pengertian inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan ekonomi yang memperlihatkan naiknya
harga barang dan jasa secara umum dan berlangsung terus menerus.

2. Jenis Inflasi.

Jenis-jenis inflasi debedakan menjadi 3, yaitu :

a. Inflasi dilihat dari asalnya, dibedakan menjadi :

•Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation) adalah inflasi
yang disebabkan oleh terjadinya peristiwa ekonomi di dalam negeri.
Contoh : gagal panen secara menyeluruh.
•Inflasi dari luar negeri (imported inflation) adalah inflasi
yang disebabkan tingginya harga barang-barang yang dibeli dari
luar negeri. contoh : harga bahan baku untuk produksi dalam negeri.

b. Inflasi dilihat dari tingkat keparahan

parah tidaknya inflasi dibedakan menjadi :

•Inflasi ringan ( 0% s/d 10% )
•Inflasi Sedang ( >10% s/d 30% )
•Inflasi berat ( >30% s/d 200% )
•Inflasi tak terkendali (Hyper inflation) ( > 100 %)

c. Inflasi dilihat dari penyebabnya, dibedakan menjadi :

•Inflasi yang terjadi karena meningkatnya permintaan terhadap
berbagai macam barang dan jasa (demand pull inflation).
•Inflasi yang terjadi karena kenaikan ongkos produksi secara
terus menerus, yang disebut dengan cosh push inflation.
3. Penyebab terjadinya inflasi
Inflasi dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :
•Pemerintah, jika penerimaan pemerintah lebih kecil daripada
pengeluaran, maka pemerintah dapat mencetak uang baru, hal ini
akan dapat menimbulkan inflasi jika tidak diimbangi dengan
penambahan produksi yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
•Pihak swasta, inflasi dapat terjadi jika pihak swasta banyak
menerima kredit dengan jumlah besar untuk memenuhi permintaan
penjamin kredit pihak swasta.
•Ekspor impor, jika ekspor lebih besar daripada impor maka
devisa yang diterima akan menambah jumlah uang yang beredar
didalam negeri sehingga kemungkinan dapat menimbulkan inflasi.
•Penerimaan dan pengeluaran negara, apabila jumlah penerimaan
lebih kecil dari pengeluaran maka terjadi defisit, sehingga
pemerintah harus mencetak uang baru, tetapi kalau penambahan
uang baru tidak seimbang dengan yang dibutuhkan maka justru
dapat menimbulkan inflasi.



4. Cara mengatasi inflasi.



Untuk mengatasi inflasi, pemerintah melakukan bebarapa kebijakan
sebagai berikut :

•Kebijakan moneter, adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral
mengatur jumlah uang yang beredar. kebijakan moneter berupa kebijakan
diskonto, pasar terbuka, Cash ratio dan pembatasan kredit.

•Kebijakan fiskal, adalah kebijakan mengatur pengeluaran pemerintah
dan mengatur perpajakan. untuk mengatasi inflasi pemerintah
mengambil langkah :
(1) menekan pengeluaran pemerintah.
(2) menaikkan pajak.
(3) mengadakan pinjaman pemerintah.

•Kebijakan non Moneter adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah
dalam mengatasi inflasi diluar kebijakan Moneter dan kebijakan fiskal.
kebijakan non moneter yang dilakukan pemerintah antara lain :
mengendalikan harga, menaikkan hasil produksi, dan kebijakan upah.

5. Cara menghitung inflasi
untuk menghitung besarnya inflasi terlebih dahulu harus diketahui
indek harga konsumen (IHK).
IHK adalah ukuran perubahan harga dari kelompok barang dan jasa
yang paling banyak dikonsumsi oleh rumah tangga dalam jangka waktu
tertentu.
untuk menghitung IHK digunakan rumus :

Harga sekarang
IHK = ----------------------- x 100%
Harga pada tahun dasar

Contoh menghitung IHK :
Harga jenis barang tertentu pada tahun 2003 Rp. 50.000 dan harga
pada tahun dasar Rp. 40.000, maka IHK tahun 2003 adalah...

50.000
IHK = ---------- x 100% = 125%
40.000

Rumus untuk menghitung Laju inflasi adalah :

Laju Inflasi = IHK Periode n - IHK tahun sebelumnya

Contoh soal :
IHK bulan Agustus 2009 sebesar 115,34 dan IHK pada bulan september
2009 seesar 125,30, maka laju inflasi bulan september adalah ....
Jawab :
Laju inflasi = 125,30 - 115,34 = 9.96%


DAFTAR PUSTAKA :
Purwanto, Wiji. Ekonomi SMA X. Jakarta : Tunas Melati, 2006.

Demikian saja pembahasan kita pada kesempatan kali ini, Jika ada
pertanyaan seputar indek harga dan inflasi dan juga pertanyaan
seputar soal olimpiade sains ekonomi dan soal ujian UN ekonomi,
silahkan diposkan pada bagian komentar dibawah ini. Terimakasih.
kami tunggu pertanyaannya.


sumber :
http://peunaronesia.blogspot.com/2009/09/indek-harga-dan-inflasi.html